Open top menu
#htmlcaption1 GURUTE ACEH JAYA Team Saweu Gampong PANTAI LAMPUUK ACEH BESAR
Selasa, 22 Juli 2014
Rabu, 09 Juli 2014
Tapak Tuan

Tapak Tuan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh, Indonesia. Tapak Tuan juga berperan sebagai ibukota dan pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan. Tapaktuan mempunyai makanan khas yaitu 'Kue Pala. Tapaktuan juga dikenal dengan sebutan Kota Naga.






Daftar nama - nama kampung :
  1. Alur Pinang
  2. Air Berudang
  3. Air Pinang
  4. Batee Tunggai
  5. Batu Itam
  6. Gunung Kerambil
  7. Hilir
  8. Hulu
  9. Jambo Apha
  10. Lhok Bengkuang
  11. Lhok Ketapang
  12. Lhok Rukam
  13. Padang
  14. Panjupian
  15. Panton Luas
  16. Pasar
  17. Tepi Air
Read more
Minggu, 06 Juli 2014
Penasaran Dengan Aceh?

Aceh adalah provinsi paling barat wilayah Indonesia, bagian utara berbatas dengan selat Malaka, Berada pada posisi strategis sejak selat malaka menjadi jalur transportasi laut di dunia.

Pada masa lalu Aceh  penghasil rempah-rempah yang menarik pedagang Eropa untuk berkunjung, disamping itu Aceh mewarisi tempat-tempat bersejarah yang masih dapat dinikmati dan kaya dengan budaya-budaya tradisional.

Sejak  Aceh dilanda tsunami tanggal 26 Desember 2004 dan penandatanganan MoU antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, Aceh telah terbuka kembali.

Sekarang turis nusantara dan mancanegara sudah banyak kembali berkunjung ke Aceh.

GEOGRAFI

Aceh memiliki luas wilayah  57.365.57 km2. Provinsi yang terletak di wilayah paling Barat Indonesia sebelah barat berbatas dengan Samudra Hindia, sebelah Timur dengan Selat Malaka. Di tengah Provinsi ini berjajar bukit barisan melalui dataran tinggi Tangse, Gayo dan Alas. Puncak yang paling tinggi adalah gunung leuser (3.466 m), gunung ucop molu (3.187 m), gunung abong-abong (3.015 m), gunung peut sagoe (2.786 m), gunung geureudong (2.295 m) dan gunung bur ni telong (2.566 m). Pegunungan  Aceh Besar dengan terdapat puncak seulawah agam (1.762 m) dan seulawah inong (865 m).

Daerah ini juga terdapat beberapa danau yaitu  danau laut tawar di Aceh Tengah,  danau aneuk laot di Pulau Weh dan laut bangko di Aceh Selatan. Sungai yang bermuara ke Selat Malaka adalah krueng aceh, krueng peusangan, krueng peureulak dan krueng tamiang. Sedangkan sungai yang bermuara ke Samudra India adalah krueng teunom, krueng meureubo, krueng simpang kanan dan krueng simpang kiri.

Sungai yang besar adalah Alas dan Tripa yang populer untuk rafting.

IKLIM

Aceh beriklim tropis  bermusin kemarau diawal bulan Maret sampai Agustus dan musim hujan di bulan September sampai dengan Februari. Curah hujan berkisar antara 1000 mm dan 3000 mm di pesisir utara dan timur dan 3000 mm di bagian pesisir barat dan Selatan. Temperatur di pesisir rata-rata 23 – 32 derjat dengan angka relatif kelembaban 65 dan 75 %.

Sebaliknya angin timur tetap setiap tahun pertengahan tahun didominasi angin barat yang menyebabkan gelombang laut naik sepanjang pesisir barat.

FLORA & FAUNA

Di Aceh terdapat berbagai jenis flora mulai  dari dataran rendah sampai dengan dataran tinggi, hutan-hutan asli baik yang telah di explotasi maupun yang belum, . beberapa tumbuhan liar dan sudah dinyatakan  sebagai species langka, seperti Raflessia, Sang leaf. Daun Sang tumbuh berkelompok dalam hutan wisata. Tumbuhan ini bagian dari family palmae dan berdaun sangat besar.

Kawasan alam dilindungi untuk kelestarian  hidup flora dan fauna dibagi dalam tigakelompok Taman Nasional Gunung Leuser, hutan wisata (Taman buru Linge) di Aceh Tengah, dan Taman Laut di Pulau Weh, cagar alam di Aceh Tenggara dan  Aceh Selatan.

Dari sekitar 120 jenis kayu, 22 jenis  dapat diproses secara komersial yaitu ramin (dyerespp) bulan (shorea SPP) burung durian, (durio cauntinatus mast) gerunggang (cratoxilou spp) punah (tera menstaglobraming), sumber (sindora SPP) pasang (quercuss SPP), jambu (engenia SPP), pulai (Alsotonmia) medang (alseodaphhne SPP), kapur (arubalapops SPP), kemuPAS (Kompasia malaecencres maing), resak (vatica SPP) malas (parastemon urophyum) pisang-pisang (mazzetia parviflora becca), krueing (dipteccalpos SPP) bakau ( loruquerra SPP) seumantok ( pine and resin).

Disamping itu Aceh juga terdapat hasil hutan seperti gaheru madu dan lain-lain.

Ratusan tahun lalu Indonesia, khususnya provinsi Aceh terpisah dari daratan Asia ditandai dari banyaknya terdapat binatang yang sama di semenanjung Malaya dan di daerah Aceh. Di daerah ini potensi faunanya relatif besar. Tercatat bahwa ada 512 jenis binatang menyusui, 313 burung, 76 reptil dan 18 amphibi.



Beberapa jenis satwa yang menarik sekarang  tergolong langka dapat dijumpai di daerah ini, , seperti Badak  Sumatera (dhidernoseros sumatrensis), Harimau Sumatera (panthera tigris Sumatroe), mawas atau orang utan, Kambing hutan Sumatera (nomor heaedus Sumatrensisa), gajah (elephants mazimus), dan berbagai jenis burung, seperti Rangkonngnya, kuaw, ang raja udang. Disamping itu terdapat beberapa satwa seperti monyet, orang utang seperti gibbon yang tidak berekor (helobates sindactilus) dan monyet berekor panjang.

AGAMA & PENDUDUK

Penduduk yang mendiami wilayah Aceh keturunan dari berbagai suku bangsa dan etnis. Disamping itu terdapat pula berbagai tipe antara lain seperti Arab, Cina, Eropa dan India. Sedangkan penduduk asli suku Aceh diperkirakan keturunan Melayu tua yang berasal dari Champa,  Kocing (Cina) dan Kamboja. Karena kedatangan Malayu muda dengan tingkat kebudayaan yang dapat dikatakan sudah tinggi pada wakatu itu menyebabkan penduduk asli menyingkir pindah ke pedalaman. Orang-orang ini sekarang dikenal sebagai orang Gayo Aceh Tengah, dan Alas di Aceh Tenggara.

Dari beberapa petunjuk kegiatan pelayaran di lautan  memperlihatkan bahwa orang Aceh telah lama melakukan  kontak internasional dengan dunia luar terutama sekali dengan Raja Cina yang berlangsung lama. Beberapa hadiah dari Raja masih ditemui di Aceh sekarang.



Aceh terkenal dengan otonomi khusus atau Istimewa. Daerah Istimewa ini dituangkan dalam Surat Keputusan perdana Menteri RI No. XII/Missi/1959 tanggal 26 Mei 1959 yang menetapkan Daerah Istimewa Aceh sebagai Daerah Istimewa terutama bidang agama, adat-istiadat dan pendidikan.

Sebagai pemeluk agama Islam masyarakat Aceh  menjalankan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari bahkan adat istiadat pun banyak bersumber dari Islam. Oleh sebab itu Aceh dikenal dengan julukan “Serambi Mekah”  Pemberian nama ini berkaitan dengan masuknya Agama Islam pertama ke Indonesia dari Mekah melalui Aceh. Kerajaan Islam pertama di nusantara terdapat di Aceh  dan umat Islam dari daerah-daerah lain yang ingin menunaikan ibadah haji ke Mekah melalui Aceh.  Aceh menjadi tempat singgahan/transit  waktu pergi dan pulang menunaikan ibadah haji.

Dalam percakapan sehari-hari masyakarat Aceh biasanya berbicara bahasa Aceh dan Indonesia meskipun di  Ibu Kota,  selain bahasa Aceh dan Indonesia ada beberapa dialek yang berbeda dalam penggunaan bahasa, di  wilayah barat dan selatan  dialek seperti minang, sedangkan di kuala simpang didaerah Melayu. Di Aceh Tengah berbahasa Gayo sementara di Aceh Tenggara orang berdialek Alas. Di beberapa tempat lain ditemui bahasa/dialek setempat.

Daerah terpadat adalah Kota Banda Aceh dengan kepadatan rata-rata 3.010 jiwa/km2 sedangkan daerah yang tergolong jarang penduduknya adalah Kabupataen Aceh Barat dengan 32 jiwa/Km2 dan Kabupaten Aceh Tengah yang hanya 19 jiwa/Km2.

Berdasarkan  Jumlah penduduk di Aceh sebelum tsunami 4.271 juta (data dari KPU  tahun 2004). Sekarang jumlah penduduk tinggal 4.031,589 juta orang, (data tanggal 15 September 2005).  Jumlah penduduk Aceh sekarang dua percent dari jumlah penduduk Indonesia. [keaceh.com]
Read more